Selasa, 13 Juni 2017

Sabta Pesona Pasar Terapung di Kalsel (Geografi Pariwisata)

Pariwisata
Pariwisata atau turisme adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk rekreasi atau liburan dan juga persiapan yang dilakukan untuk aktivitas ini. Seorang wisatawan atau turis adalah seseorang yang melakukan perjalanan paling tidak sejauh 80 km (50 mil) dari rumahnya dengan tujuan rekreasi, merupakan definisi oleh organisasi pariwisata
Definisi yang lebih lengkap,turisme adalah industri jasa. Mereka menangani jasa mulai dari transportasi, jasa keramahan, tempat tinggal, makanan, minuman dan jasa bersangkutan lainnya seperti bank, asuransi, keamanan dll. Dan juga menawarkan tempat istrihat, budaya, pelarian, petualangan,pengalaman baru dan berbeda lainnya.
Banyak negara bergantung banyak dari industri pariwisata ini sebagai sumber pajak dan pendapatan untuk perusahaan yang menjual jasa kepada wisatawan. Oleh karena itu pengembangan industri pariwisata ini adalah salah satu strategi yang dipakai oleh Organisasi Non-Pemerintah untuk mempromosikan wilayah tertentu sebagai daerah wisata untuk meningkatkan perdagangan melalui penjualan barang dan jasa kepada orang non-lokal.

Pasar Terapung
Pasar Terapung adalah sebutan untuk sarana jual beli yang terletak di atas perairan, misalnya sungai atau danau. Para penjual dan pembeli masing-masing berada di atas perahu-perahu. Ada sejumlah pasar terapung yang aktif beroperasi selama bertahun-tahun di Asia, antara lain di Indonesia dan Thailand.


‘’PASAR TERAPUNG SIRING BANJARMASIN’’
Pasar terapung Siring Sungai Martapura lokasi nya di tengah kota banjarmasin berdekatan dengan wisata menara pandang, dan wisata  Tugu Bekantan Banjarmasin. Di Pasar Terapung ini para pedagang merapat di area pinggiran siring, dan pembeli di atas titian yang mengapung dengan alas bambu. Pasar terapung siring sungai martapura ini paling ramai di kunjungi di bandingkan Pasar Terapung Kuin dan Pasar Terapung Lokba Intan, mungkin karena mudahnya akses ke sini dan waktu yang lumayan panjang beroperasinya pasar tradisional ini, menjadikan Pasar Terapung Siring Sungai Martapura favorit masyarakat Banjarmasin untuk mengisi waktu liburan.




Pasar terapung siring banjarmasin

Tidak hanya ibu-ibu atau bapak-bapak yang berkunjung di sini, banyak pemuda-pemudi juga berkunjung disini, tidak semuanya dari pengunjung membeli dagangan para pedagang pasar terapung, terkadang hanya sekedar foto-foto dengan teman-temannya dengan back ground para pedagang pasar terapung.Rata-rata pedagang pasar terapung ini adalah ibu-ibu, dan yang mereka jual pun macam-macam. Di antaranya;
1.      Bahan-bahan dapur, buah-buahan, sayur mayur.
2.      Wadai / kue khas Banjarmasin seperti; putu mayang, buras, lapat, jagung besumap (jagung kukus).
3.      Makanan khas Banjar, seperti Soto Banjar, ketupat kandangan, dll.
Para pengunjung dan wisatawan bisa mengunjungi pasar terapung piere tendean ini setiap hari Minggu di pagi hari. Mulai dari pukul 06.00 – 10.00 WITA. Biasanya jika datang terlalu siang, para pedagang yang berjualan di klotok sudah mengangkut dagangannya kembali. Di pasar terapung ini, kita juga bisa menemukan makanan tradisional jaman dulu, seperti gulali tarik, gulali rambut, dan tebu. Rasanya enak sekali saat bisa menikmati makanan jaman anak-anak sambil memandangi sungai. Tidak hanya menikmati keramaian pasar terapung di lokasi pasar terapung di sini pengunjung juga bisa menikmati pemandangan sekitar sungai martapura dengan menaiki kapal klotok (perahu kecil), pengunjung cukup menyisihkan Rp.5000/orang sudah dapat menikmati keindahan sungai martapura dan pemandangan sekitarnya dengan rute yang sudah di tentukan.


‘’PASAR TERAPUNG LOK BAINTAN’’
Pasar Terapung Lok Baintan merupakan sebuah pasar terapung tradisional yang ada di Kalimantan Selatan. Berlokasi di Desa Lok Baintan, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar. Pasar terapung ini merupakan salah satu dari dua pasar terapung tertua di Kalimantan Selatan selain dengan Pasar Terapung Muara Kuin yang berada di Kecamatan Banjarmasin Utara. Konon katanya kedua pasar terapung ini sudah ada sejak masa pemerintahan Kerajaan Kesultanan Banjar



Salah satu dagangan pasar terapung lok baintan

Di Pasar Terapung Lok Baintan ini dijual berbagai macam barang dagangan, umumnya adalah hasil produksi perkebunan dan berbagai makanan tradisional. Para pedagang yang berjualan disini berasal dari beberapa desa yang ada di sepanjang anak Sungai Martapura dan sekitar kawasan Pasar Lok Baintan. Kebanyakan para pedagang berjualan disini adalah para ibu-ibu yang dengan lincahnya mengayuh “jukung”, sebuah perahu kecil yang menggunakan dayung.
Saat memasuki perairan pasar terapung ini, para pedagangnya akan menyambut pengunjung dengan ramah. Biasanya, jukung mereka akan langsung mendekati kelotokpengunjung untuk menawarkan barang dagangan. Pengunjung juga akan disuguhi penampilan khas para pedagangnya yang memakai topi khas Banjar yang disebut tanggui. Ada juga yang memakai riasan wajah berupa pupur dingin, dengan senyum manis penuh keramahan. Suasana bertransaksi di pasar ini tampak sangat tradisional.


‘’PASAR TERAPUNG KUIN’’
Pasar Terapung Muara [Sungai] Kuin atau Pasar Terapung Sungai Barito adalah pasar terapung tradisional yang berada di atas sungai Barito di muara sungai Kuin, Banjarmasin,  Kalimantan Selatan. Pasar Terapung Muara Kuin merupakan pusaka saujana Kota Banjarmasin. Para pedagang dan pembeli menggunakan  jukung, sebutan perahu dalam bahasa Banjar. Pasar ini mulai setelah salat Subuh sampai selepas pukul tujuh pagi. Matahari terbit memantulkan cahaya di antara transaksi sayur-mayur dan hasil kebun dari kampung-kampung sepanjang aliran sungai Barito dan anak-anak sungainya.

                
                                    Pasar terapung di Kuin

Para pedagang wanita yang berperahu menjual hasil produksinya sendiri atau tetangganya disebut dukuh, sedangkan tangan kedua yang membeli dari para dukuh untuk dijual kembali disebut panyambangan. Keistemewaan pasar ini adalah masih sering terjadi transaksi barter antar para pedagang berperahu, yang dalam bahasa Banjar disebut bapanduk.
Kini pasar terapung Kuin dipastikan menyusul punah berganti dengan pasar darat. Banyak wisatawan yang berkunjung ke Kuin harus menelan kekecewaan karena tidak menjumpai adanya geliat eksotisme pasar di atas air.
Kepunahan pasar tradisional di daerah "seribu sungai" ini dipicu oleh kemaruk budaya darat serta ditunjang dengan pembangunan daerah yang selalu berorientasi kedaratan. Jalur-jalur sungai dan kanal musnah tergantikan dengan kemudahan jalan darat. Masyarakat yang dulu banyak memiliki jukung, sekarang telah bangga memiliki sepeda motor atau mobil.
        
    Dari unsur Sapta Pesona yang ada Pasar Terapung Lok Baintan dapat dijelaskan sebagai berikut.
      1)      Aman
Dilihat dari segi keamanannya, Pasar Terapung Lok Baintan, siring banjarmasin dan kuin bisa dibilang cukup aman karena proses interaksinya yang berada di atas air sehingga cukup sulit untuk menjalankan tindak kejahatan misalnya pencopetan. Selain itu, setiap kelotok sudah dilengkapi dengan pelampung keselamatan sehingga tidak perlu khawatir untuk tenggalam.
      2)      Tertib
Dilihat dari segi ketertibannya, Pasar Terapung Pasar Terapung Lok Baintan, siring banjarmasin dan kuin masih kurang tertib karena tidak ada aturan yang mengatur pada pedagang dan pembeli.
      3)      Indah
Dilihat dari segi keindahannya, Pasar Terapung Pasar Terapung Lok Baintan, siring banjarmasin dan kuin cukup indah karena Pasar Terapung ini berada di daerah pedesaan yang masih asri. 
      4)      Bersih
Dilihat dari segi kebersihannya, Pasar Terapung Pasar Terapung Lok Baintan, siring banjarmasin dan kuin cukup bersih karena sedikitnya ditemukan sampah di sungai, tidak seperti di Pasar Terapung Siring dimana banyak sampah sisa makanan yang dibuang pengunjung secara sembarangan.
      5)      Sejuk
Dilihat dari segi kesejukannya, Pasar Terapung Pasar Terapung Lok Baintan, siring banjarmasin dan kuin sangat sejuk karena berada di daerah pedesaan dimana banyak pohon-pohon hijau di sekitar aliran sungai dan aktivitasnya saat pagi hari.
      6)      Ramah Tamah
Dilihat dari segi keramahtamahannya, pada pedagang di Pasar Terapung Pasar Terapung Lok Baintan, siring banjarmasin dan kuin sangatlah ramah. Hal itu terlihat saat mereka bersedia dan mau untuk diwawancara dan kita diperbolehkan untuk naik jukung bersama pedagang.
      7)      Kenangan
Dilihat dari kenangannya, Pasar Terapung Pasar Terapung Lok Baintan, siring banjarmasin dan kuin  menyimpan kenangan yang tidak dapat dilupakan oleh pengunjung karena suasana tradisional yang masih sangat kental dalam proses jualbeli ditambah dengan keunikan yang lain dimana hanya sedikit pasar-pasar tradisional yang aktivitasnya dilakukan di atas air bahkan terbilang hanya ada beberapa di dunia.

Dari segi sarana dan prasarana yang ada, Pasar Terapung Lok Baintan  masih kurang dan kebersihan sungai perlu diperhatikan  harus lebih dikelola dan dibangun seperti jalan, dermaga umum, tempah ibadah, tempah penginapan, toilet umum dan masih banyak lagi. Disamping itu juga harus ada kesadaran dari masyarakat disana sebagai pengelola untuk menjaga dan menggiatkan sektor ini sebagai potensi besar yang dapat mengangkat dan menunjang pembangunan di sekitar kawasan tersebut. Selain itu, hal yang patut dilakukan adalah membangun toko cinderamata yang menjual barang dengan ikon-ikon khas Pasar Terapung Lok Baintan. Hal ini juga tidak bisa berjalan tanpa bantuan pemerintah tentunya untuk terus menggiatkan sektor pariwisata ini dan terus membantu menunjang pengelolaan sektor pariwisata Pasar Terapung Lok Baintan sebagai warisan bagi anak cucu yang merupakan bagian dari harta warisan Kalimantan Selatan.



DAFTAR PUSTAKA





Senin, 12 Juni 2017

Geografi Pariwisata ( Inventarisasi Sarana Dan Prasarana Objek Wisata ) “ Danau Seran Banjarbaru”


          Indonesia sebagai salah satu negara yang memiliki obyek-obyek wisata yang sangat menarik telah secara serius memperhatikan perkembangan sektor pariwisata, hal ini ditunjukkan dengan dicanangkannya sektor ini sebagai penghasil devisa utama di tahun 2008 dengan program ”Visit Indonesia 2008”.
          Penetapan tahun 2008 sebagai tahun kunjungan wisata mengharuskan sektor ini berbenah diri karena sektor ini sangat diandalkan untuk bisa menyumbang devisa yang sangat berarti bagi negara kita yang sedang mengalami keterpurukan ekonomi ini.
          Obyek wisata yang ada di Indonesia merupakan salah satu dari kekayaan alam yang patut untuk dibanggakan. Setiap daerah di Indonesia memiliki keunikan baik dari segi keindahannya maupun adat istiadat yang ada di daerah tersebut sehingga menarik minat wisatawan untuk mengunjunginya.
          Sektor pariwisata sebagai kegiatan perekonomian telah menjadi andalan dan prioritas pengembangan bagi sejumlah Negara, terlebih bagi Negara berkembang seperti Indonesia yang memiliki potensi wilayah yang luas dengan adanya daya tarik wisata cukup besar, banyaknya keindahan alam, aneka warisan sejarah budaya dan kehidupan masyarakat.
          Untuk meningkatkan peran kepariwisataan, sangat terkait antara barang berupa obyek wisata sendiri yang dapat dijual dengan sarana dan prasarana yang mendukungnya yang terkait dalam industri pariwisata. Usaha mengembangkan suatu daerah tujuan wisata harus memperhatikan berbagai faktor yang berpengaruh terhadap keberadaan suatu daerah tujuan wisata.
          Propinsi Kalimantan Selatan memiliki banyak daya tarik wisata alam salah satunya ada di daerah Banjarbaru yaitu Danau Seran. Namun masih banyak wistawan yang belum mengetahui adanya objek wisata Danau Seran serta sarana dan prasarana yang masih minim, oleh karena perlu adanya penjelasan kepada khalayak umum dan penambahan sarana dan prasarana mengenai objek wisata Danau Seran.

          Keadaan Sarana dan Prasarana di Objek Wisata Danau Seran

Sebuah objek wisata baru di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan menjadi sangat terkenal akhir-akhir ini. Danau Seran yang terletak di Kelurahan Palam, Kecamatan Cempaka atau sekitar 20 kilometer dari Kota Banjarbaru kabarnya telah dikunjungi oleh ribuan orang sepanjang libur awal tahun 2017 ini. Bagi beberapa masyarakat Kalimantan Selatan mungkin tempat wisata Danau Seran belumlah begitu populer. Jika ditanyakan apa saja tempat wisata di Provinsi Kalimantan Selatan, mungkin pasar terapung dan Pulau Kembang menjadi jawaban posisi teratas. Entah bagi warga Kalimantan Selatan sendiri, apakah tempat wisata ini populer atau biasa saja.



Danau seran ini merupakan objek wisata yang terletak di Kota Banjarbaru. Danau ini letaknya tidak jauh dari pusat kota. Bahkan tempat wisata ini bisa dikatakan merupakan wisata  kota. Tepatnya berada di jalan Guntung Manggis. Tidak jauh dari bandara Syamsudin Noor. Lokasinya berada di pertengahan kompleks  perumahan.



Memang tidak terlalu besar, tapi keunikan dari danau ini adalah airnya yang jernih, biru dan agak kehijau-hijauan. Agak mirip seperti air di kolam renang. Saking jernihnya, kita bahkan bisa melihat dasar dari danau ini yang berupa rerumputan. Tapi itu berlaku untuk dasar yang berada di bibir danau, kalau sudah ditengah, maka sudah tidak kelihatan karena kedalamannya.
Danau Seran ini bisa dikategorikan sebagai tempat wisata buatan. Karena dulunya tempat ini adalah bekas lokasi penambangan. Ada yang bilang tambang intan, ada pula yang bilang tambang penggalian pasir. Apapun itu yang pasti saat ini lokasi tersebut sudah menjelma menjadi tempat wisata yang segar dan layak diperhitungkan.
Fasilitas wisata di tempat ini diantaranya adalah sepeda bebek, jukung, dan kelotok wisatawan yang digunakan untuk berkeliling ataupun menyeberang ke pulau di tengah danau. Selain itu di tempat ini juga ada “dermaga khusus” tempat pengunjung yang ingin mandi atau berenang. Disini sudah disediakan tempat penyewaan rompi dan pelampung dari ban dalam. Hanya saja tempat berenangnya ini menjadi satu dengan kawasan tempat orang main sepeda bebek dan lintasan kelotok wisatawan, sehingga agak sedikit risih bagi yang ingin mandi atau berenang.
Bagi yang tidak bisa berenang disarankan jangan bercebur langsung dari dermaga ini. Meskipun sudah ada pelampung. Karena kedalaman air cukup memungkinkan untuk membuat orang dewasa tenggelam. Bagi yang bisa berenang tidak masalah. Namun apabila anda tidak bisa berenang bisa mencari spot lain yang aman dan memang memiliki tepian yang dangkal. Letaknya memang agak jauh, tapi tidak searea dengan bebek-bebekan dan kelotok wisatawan. Disini tidak ada penyewaan pelampung dan rompi.



Untuk tarif kelotok, jika hanya mau menyeberang ke pulau yang ada di tengah danau dipatok Rp. 5.000 per orang. Sedangkan jika ingin keliling pulau sekaligus menyeberang harus membayar Rp.10.000 per orang.
Di pulau yang ada di tengah danau seran dapat menjadi tempat bersantai yang menyejukan. Karena tempat ini banyak ditumbuhi pepohonan yang rimbun. Sehingga membuatnya sejuk dan teduh. Di pulau ini sudah disiapkan tempat duduk, bangku dan beberapa hammock atau jaring tidur gantung, sehingga cocok sebagai tempat untuk mencari inspirasi.selain itu didanau seran ini kita juga menikmati sunset yang sangat indah.




Meskipun tempat ini sudah lama dikelola, tapi dari fasilitas yang ada tampaknya masih butuh penanganan serius. Misalnya toilet, tempat parkir, keamanan yang siap selalu memantau supaya tidak ada orang yang tenggelam, ditengah pulau itu banyak terdapat sampah jadi perlu di tambah tempat pembuangan sampah, jalan menuju lokasi masih jalan tanah sehingga kalau hujan sangat licin dan becek, menambah fasilitas-fasillitas menarik untuk berfoto-foto.
Mengapa perbaikan fasilitas sangat penting? karena kalau dilihat kedepannya tempat ini punya potensi yang sangat besar untuk menjadi salah satu destinasi wisata alternatif di tengah kota. Selain itu apabila sarana dan prasana tidak ditingkatkan objek wisata danau seran ini tidak bisa bersaing dengan objek wisata lain khususnya danau caramin yang letaknya berdekatan dengan danau seran yang sekarang ini banyak dikunjungi orang-orang karena pengelolaannya yang sangat baik dan banyak terdapat tempat unik-unik untuk berfoto bagi kaum muda. Padahal danau ini airnya tidak bisa dimanfaatkan untuk berenang karena tidak baik untuk kesehatan dan airnya tidak sejernih danau seran.
Saya pribadi berharap dengan di buatnya tulisan di blog ini tempat wisata danau seran ini bisa dikelola lebih baik lagi, seperti misalnya toilet, tempat parkir, dan beberapa infrastruktur lainnya perlu ditingkatkan lagi. Karena kalau dilihat kedepannya tempat ini punya potensi yang sangat besar untuk menjadi salah satu destinasi wisata alternatif di tengah kota.


Sumber Rujukan
Diktat Pariwisata oleh Dra. Agung Pramunarti M.Si.

PENGETAHUAN DASAR GEOGRAFI


1.    PENGERTIAN GEOGRAFI
Geografi berasal dari bahasa Yunani geo berarti bumi dan graphein berarti tulisan. Jadi secara harfiah berarti tulisan tentang bumi, sehingga sering disebut ilmu Bumi.Istilah geografi diperkenalkan oleh Erastothenes tahun 100 SM, sehingga beliau dikenal sebagai peletak dasar ilmu geografi karena memperkenalkan istilah geographika juga telah mencoba menghitung keliling bumi secara matematis melalui perbandingan besar jarak busur Alexandria – Syene (Aswan) dengan keseluruhan bumi.
Dari hasil seminar dan lokakarya para pakar Geografi yang dilaksanakan di Semarang tahun 1988 dirumuskan bahwa :
Geografi adalah pengetahuan mengenai persamaan dan perbedaan gejala alam dan kehidupan di muka bumi (gejala geosfera) serta interaksi antara manusia dengan lingkungannya dalam konteks keruangan dan kewilayahan.
Dari pengertian tersebut diatas maka :
a)      Pengetahuan mengenai persamaan dan perbedaan gejala-gejala alam dan kehidupan di muka bumi (gejala geosfera)dimaksudkan bahwa geografi akan mengkaji atau mempelajari berbagai faktor penyebab sekaligus mencari dan menemukan jawaban mengapa terjadi persamaan dan perbedaan pada gejala geosfera antara satu tempat dengan tempat yang lain.
b)      Interaksi antara manusia dengan lingkungannya dimaksudkan behwa manusia dalam memenuhi kebutuhannya akan memanfaatkan lingkungan alamnya. Oleh karena itu dituntut agar kelestarian daya dukung alam tetap terpelihara dengan sebaik-baiknya.
c)      Dalam kontek keruangan dan kewilayahan dimaksudkan bahwa didalam mempelajari (mengkaji) persamaan dan perbedaan gejala geosfera maupun  interaksi manusia dengan lingkungannya yang diutamakan adalah persebaran gejala geosfera dalam dalam suatu wilayah dan interaksi manusia dengan lingkungannya.
Jadi yang membedakan geografi dengan ilmu yang lain bukan pada bumi sebagai wujud kajian geografi, melinkan pada cara pandang yang bersifat keruangan dan obyek geografi yang berupa gejala geosfera.

2.    OBYEK STUDI GEOGRAFI
Sasaran atau kajian studi geografi secara garis besar adalah :
1.    Aspek fisik (alami) yang meliputi aspek kimiawi, biologis astronomi dan sebagainya.
2.    Aspek sosial yang meliputi aspek politis, ekonomi, anthropologis dan sebagainya.
Karena ruang lingkup geografi sangat ditentukan oleh aspek manusia, maka menurut teori lingkungan hidup, lingkungan dipermukaan bumi dapat dikelompokan menjadi:
1.    Lingkungan fisik (abiotik) : adalah segala sesuatu yang berada di sekitar manusia yang bukan berupa mahluk hidup seperti tanah, air, sinar matahari, udara, dsb.
2.    Lingkungan biotik : segala sesuatu yang berada di sekitar manusia yang merupakan mahluk hidup.
3.    Lingkungan sosial : segala sesuatu yang berada disekitar manusia yang berupa hasil aktivitas manusia.


3.  PRINSIP GEOGRAFI
       1.      Prinsip Penyebaran Gejala geografi tersebar tidak merata di muka bumi. Contoh : Timah di Pulau Bangka, pohon bakau di pantai.
      2.      Prinsip Interelasi Hubungan yg saling terkait antar dalam ruang tertentu. Contoh : hutan gundul terjadi karena penebangan liar.
      3.      Prinsip Korologi ( Keruangan ) Gejala – gejala, fakta – fakta, dan masalah – masalah geografi ditinjau dari penyebarannya, interelasinya, dan interaksinya dan hubungan pada ruang tertentu. Contoh : Padi hidup subur di daerah dataran rendah.
     4.      Prinsip Deskriptif Gambaran lebih jauh tentang gejala – gejala, atau masalah – masalah yang dikaji dalam bentuk tulisan atau kata – kata yang dapat dilengkapi dengan : diagram, grafik, table, gambar, dan peta.

       ·         Prinsip Penyebaran.
Dalam prinsip ini fenomena atau masalah alam dan manusia tersebar di permukaan bumi. Penyebaran fenomena atau permasalahan itu tidak merata. Fenomena sumber air tentu tidak dijumpai di semua tempat. Demikian pula permasalahan pencemaran air juga tidak dijumpai disemua sungai atau laut.
       ·         Prinsip Interelasi
Fenomena atau permasalahan alam dan manusia saling terjadi keterkaitan antara aspek yang satu dengan aspek yang lainnya. Keterkaitan itu dapat terjadi antara aspek fenomena alam dengan aspek fenomena alam lain, atau fenomena aspek manusia dengan aspek fenomena manusia. Fenomena banjir yang terjadi di wilayah hilir terjadi karena kerusakan hutan di bagian hulu. Kerusakan hutan alam itu dapat terjadi karena perilaku menusia. Perilaku manusia yang demikian terjadi karena kesadaran terhadap fungsi hutan yang rendah
      ·         Prinsip Deskripsi
Fenomena alam dan manusia memiliki saling keterkaiatan. Keterkaitan antara aspek alam (lingkungan) dan aspek manusia itu dapat dideskripsikan. Pendiskripsian itu melalui fakta, gejala dan masalah, sebabakibat, secara kualitatif maupun kuantitatif dengan bantuan peta, grafik, diagram, dll.
      ·         Prinsip Korologi
Prinsip korologi merupakan prinsip keterpaduan antara prinsip penyebaran, interelasi dan deskripsi. Fenomena atau masalah alam dan manusia dikaji penyebarannya, interelasinya, dan interaksinya dalam satu ruang. Kondisi ruang itu akan memberikan corak pada kesatuan gejala, kesatuan fungsi dan kesatuan bentuk.

Studi dan Analisa Geografi meliputi analisa gejala manusia dengan gejala alam, dan meliputi analisa penyebarannya interaksi-interaksinya dalam ruang WHAT, WHERE, WHY, HOW, dan When
      1.      What – geografi dapat menunjukkan gejala atau faktor alam dan manusia
     2.    Where – geografi dapat menunjukkan ruang atau tempat terdapatnya atau terjadinya gejala alam dan manusia
     3.      Why – geografi menunjukkan relasi interelasi interaksi integrasi gejala tanpa terlepas dari gejala lainnya
     4.      How – geografi dapat menunjukkan kualitas dan kuantitas gejala dan interelasi / interaksi gejala gejala pada ruang bersangkutan
      5.      When – mengungkapkan dimensi waktunya Penelitian Geografi

4.    ANALISIS (PENDEKATAN) GEOGRAFI
Analisis (pendekatan) secara geografi ada 3 (tiga) macam yaitu :
1.                  Analisis Keruangan
Dalam analisis keruangan seorang ahli geogarfi mengkaji variable antara sesama aspek fisik.
Variable yang berbeda antara tempat yang satu tempat yang satu dengan yang lain, dikaji faktor penyebab yang mempengaruhi pola distribusi keruangan atau persebarannya.
Contoh  :
-       Keterkaitan antara lereng dengan erosi.
-       Keterkaitan antara jenis tanah dengan vegetasi.
-       Keterkaitan antara letak dengan harga tanah.
2.                  Analisis Kelingkungan (Ekologi)
Dalam analisis kelingkungan seorang ahli geografi mengkaji interaksi organisme (manusia,hewan dan tumbuhan) dengan lingkungannya.
Pendekatan ini digunakan untuk mengetahui keterkaitan dan hubungan antara unsur unsur yang berada dilingkungan tertentu yaitu hubungan antar organisme dan hubungan organisme dengan lingkungannya.
Contoh :
-       Didaerah lereng pegunungan petani melakukan kegiatan pertanian dengan sistim terasering
3.                    Analisis Kewilayahan (Komplek Wilayah)
Dalam analisis kewilayahan seorang ahli geografi mengkaji antara variable manusia dengan lingkungannya pada suatu wilayah yang mendasarkan pada kombinasi antara analisis keruangan dan analisis ekologi
Contoh :
-       Keterkaitan antara adanya hutan bakau, udang dan nelayan pada suatu daerah.

5.    KONSEP DASAR ESSENSIAL GEOGRAFI
Dalam memahami ilmu geografi perlu memahami sepuluh pengertian dasar yang sangat penting yaitu :

1.    Konsep Lokasi (tempat)
Lokasi keterkaitannya dengan keadaan sekitarnya dapat menguntungkan dan juga dapat merugikan.
Contoh :
-      Lokasi daerah dekat dengan jalan raya mengakibatkan harga tanah tersebut sangat mahal.
-       Lokasi pemukiman dekat pabrik maka udara kotor karena polusi.

2.    Konsep Jarak
Jarak sebagai faktor pembatas karena memisahkan dua tempat, arti pentingnya bersifat relatif dan berubah sejalan dengan kemajuan kehidupan dan teknologi.

3.      Konsep Keterjangkauan
Keterjangkauan tidak terlalu berkaitan dengan jarak, tetapi lebih berkaitan dengan kondisi medan, sarana dan prasarana komunikasi dan transportasi.
Pada umumnya keterjangkauan berubah akibat perkembangan perekonomian dan kemajuan teknologi.

4.      Konsep Pola
Pola berkaitan denga persebaran fenomena dalam ruang di muka bumi baik yang bersifat alami (curah hujan, persebaran vegetasi, pola aliran sungai, jenis tanah dsb) atau bersifat sosial budaya (mata pencaharian persebaran penduduk, pemukiman dsb).
Contoh :
-       Di daerah yang curah hujannya kurang, orang akan berladang dan beternak.
-       Di daerah yang datar dengan curah hujan yang cukup orang akan bersawah.

5.         Konsep Morfologi
Morfologi menggambarkan perwujudan permukaan bumi akibat tenaga geologi, menyangkut bentuk lahan yang berkaitan denga erosi dan sedimentasi. Ketebalan tanah jenis vegetasi dan juga penggunaan lahan.

6.    Pengelompokan (Aglomerasi)
Aglomerasi merupakan kecenderungan persebaran yang bersifat menggerombol pada suatu wilayah yang relatif sempit yang paling menguntungkan baik mengingat kejenisannya maupun adanya faktor-faktor umum yang menguntungkan.
Contoh :
-       Perumnas yang dihuni mayoritas pegawai negeri.
-       Pedukuhan yang dihuni petani penggarap sawah.

7.    Nilai Kegunaan
Nilai kegunaan sumber daya alam dan gejala alam di permukaan bumi bersifat relatif, tidak sama bagi setiap orang sesuai dengan keberadaan dan cara pandangannya.
Contoh :
-       Daerah pantai bagi nelayan merupakan daerah mencari nafkah yang utama, tetapi bagi penduduk kota merupakan daerah rekreasi.

8.    Interaksi Interdependensi
Interaksi merupakan peristiwa saling mempengaruhi antara obyek yang satu dengan yang lain, karena setiap tempat mempunyai potensi sumber daya yang berbeda.
Contoh :
-       Daerah pedesaan menghasilkan bahan pangan yang dibutuhkan daerah perkotaan, perkotaan menghasilkan barang industri dan informasi yang dibutuhkan masyarakat pedesaan.

9.    Perbedaan Wilayah (diferensiasi areal)
Integrasi gejala alam menjadikan suatu wilayah mempunyai corak tersendiri (region).
Interaksi gejala dan unsur yang bersifat dinamis menghasilkan karakteristik yang selalu berubah.
Perbedaan wilayah juga mendorong terjadinya interaksi antar wilayah dalam bentuk mobilitas penduduk, pertukaran barang dan jasa.
Contoh :
-       Pedesaan dengan corak khas pesawahan yang tradisional berbeda dengan pedesaan dengan sistem pertanian industri (perkebunan).

10. Keterkaitan Ruang (asosiasi keruangan)
Keterkaitan ruang menunjukan tingkat keterkaitan persebaran suatu gejala dengan gejala yang lain di suatu tempat, baik yang menyangkut gejala alam, tumbuh-tumbuhan atau kehidupan sosial.
Contoh :
-       Kemiringan lereng dengan ketebalan tanah, makin terjal lereng akan disertai dengan fenomena makin tipisnya tanah.
-       Tumbuhan alang-alang (ilalang) hidup pada lahan terbuka yang banyak sinar matahari.

6.      PRINSIP PRINSIP GEOGRAFI
Secara  teoritis prinsip-prinsip geografi terdiri atas: prinsip penyebaran, prinsip interrelasi, prinsip deskripsi, dan prinsip kronologi.
1.                  Prinsip Penyebaran
Prinsip penyebaran, merupakan dasar atau kunci pertama dalam kajian ilmu geografi yang dapat menggambarkan prinsip-prinsip lainnya. Prinsip ini menekankan pada pemahaman bahwa fenomena geosfer itu tersebar di seluruh permukaan bumi secara tidak merata, tetapi memiliki hubungan satu sama lain.
2.                  Prinsip Interrelasi
Prinsip interrelasi merupakan prinsip yang mengungkapkan hubungan di dalam fenomena geosfer, misalnya hubungan antara faktor fisik dengan faktok manusia. Prinsip ini dapat digunakan untuk mengungkapkan karakteristik gejala atau fakta geografi pada sebuah region. Prinsip interrelasi dapat disajikan secara kuantitatif sehingga dapat diukur secara matematis.
3.                  Prinsip Deskripsi
Prinsip deskripsi merupakan kerangka kerja geografis dan sebagai penjelas atas sebab akibat terjadinya interrelasi yang dapat disajikan, tidak hanya dalambentuk kalimat, tetapi juga ditampilkan dalam bentuk peta, diagram, grafik, atau tabel.
4.                  Prinsip Korologi
Prinsip korologi merupakan prinsip yang komprehensif, karena memudahkan semua prinsip geografi, sehingga prinsip ini merupakan prinsip yang terpenting dalam kajian geografi. Berdasarkan prinsip ini semua gejala, fakta, dan masalah geografi tinjauan penyebaran, interrelasi, dan interaksinya, yaitu dalam ruang.

7.    HAKEKAT GEOGRAFI
Geografi sebagai ilmu pengetahuan yang berdasarkan pada aspek keruangan berfungsi antara lain :
a.    Mengetahui bentuk muka bumi
b.    Mengetahui luas muka bumi
c.    Mengetahui iklim
d.    Mengetahui aktifitas penduduk dsb.
e.    Membentuk sikap siswa untuk mencintai alam,sehingga perubahan yang terjadi pada suatu daerah dapat dicegah dampak negatifnya.

8.    ILMU PENUNJANG GEOGRAFI
Karena obyek kajian geografi sangatlah luas maka banyak disiplin ilmu yang menunjang geografi. Juga terjadi interaksi antara geografi dengan ilmu lain yang melahirkan disiplin ilmu baru yang merupakan cabang tersendiri dari geografi.
Adapun beberapa disiplin ilmu penunjang geografi antara lain :
1.      Geomorfologi adalah ilmu yang mempelajari bentuk permukaan bumi dan segala proses yang mengakibatkan terjadinya bentuk-bentuk tersebut.
2.   Geologi adalah ilmu yang mempelajari tentang struktur, komposisi, sejarah dan proses perkembangan bumi.
3.         Meteorologi adalah ilmu yang mempelajari tentang ciri-ciri fisik dan kimia atmosfera.
4.         Astronomi adalah ilmu yang mempelajari tentang benda-benda langit diluar atmosfera bumi.
5.    Oseanografi adalah ilmu yang mempelajari gejala-gejala aspek yang berhubungan dengan laut.
6.    Geofisika adalah ilmu yang mempelajari tentang sifat-sifat bumi bagian dalam dengan metode teknik fisika.
7.        Demografi adalah ilmu yang mempelajari tentang penduduk.
8.   Biogeografi adalah ilmu yang mempelajari tentang persebaran makhluk hidup secara geografis di muka bumi.
9.      Antropogeografi adalah ilmu yang mempelajari tentang penyebaran bangsa-bangsa di muka bumi dilihat dari sudut geografi.
10.    Geografi Politik
11.    Geografi Sejarah
12.    Geografi Regional
13.    Geografi sosial,
14.    Klimatologi dsb.

9.     OBYEK DAN RUANG LINGKUP STUDI GEOGRAFI
Karena sebagai obyek kajian geografi adalah geosfer,maka secara umum yang menjadi obyek material geografi meliputi atmosfera (lapisan udara), hidhosfera (lapisan kulit bumi), hidrosfera (lapisan perairan), biosfera(lingkungan hewan dan tumbuhan) dan anthroposfera (manusia).
Sedangkan objek formal geografi adalah region dimana analisis suatu wilayah (region) merupakan telaahan yang menyeluruh dan terpadu antara unsur-unsur wilayah (lokasi) unsur-unsur fisis dan sosial dari wilayah tersebut serta jalinan interaksi dan interelasi antara unsur-unsur wilayah tersebut.
Dengan demikian obyek studi geografi meliputi :
a.    Obyek formal geografi
b.  Merupakan cara memandang terhadap objek material geografi dari aspek keruangan dalam konteks kelingkungan atau kewilayahan.
c.    Obyek material geografi
Merupakan semua gejala yang terdapat dan terjadi di muka bumi seperti : pemukiman, desa, DAS, industri, tanah, air bentuk lahan dsb.
Dalam penelaahan gejala geosfera study geografi selalu menganalisa dari segi lokasi dan persebaran gejala tersebut di muka bumi serta interaksi antara satu gejala dengan gejala yang lain pada wilayah tertentu.
Rhoad Murphey dalam bukunya The Scope of Geography mengemukakan 3 (tiga) pokok ruang lingkup studi geografi yaitu :
a.  Persebaran dan keterkaitan penduduk di muka bumi dengan sejumlah aspek keruangan serta bagaimana manusia memanfaatkannya.
b. Interaksi antara manusia dengan lingkungan fisik yang merupakan salah satu bagian dari keanekaragaman wilayah.
c.    Kajian terhadap region.


Sumber Rujukan
·  Dasar - Dasar Geografi Lesson VI – Perspektif Geografi Universitas Negeri Yogyakarta
·  Sumaatmadja,Nursid, Drs, 1981: Studi Geografi (suatu pendekatan dan analisa keruangan). Bandung : Alumni,